WELCOME TO THE HARRIS SETYAWAN ZONE

Kamis, 24 Mei 2012

Manusia dan Penderitaan


Manusia Dan Penderitaan


1.      Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari bahasa derita, derita berasal dari bahasa sangsekerta, dhra yang berati menahan atau menanggung. Menurut kamus umum besar bahasa indonesia susunan W.J.S. Poerwadharminta artinya menanggung(merasakan) sesuatu yang tidak menyenangkan.dengan demikian  penderitaan merupakan lawan kata dari kesenangan ataupun kegembiraan. Penderitaan merupakan salah satu resiko dalam kehidupan yang telah digariskan oleh yang Maha kuasa,disamping kesenangan atau kebahagiaan yang diberikan kepada umatnya. Namun,semua itu diberikan bukan tanpa rencana. Tuhan menciptakan kedaan bahagia atau sedih,senang atau menderita,selalu ingat kepada-Nya dan tidak memalingkan diri dari-Nya,oleh karenanya lebih bersifat ujian. Namun Tuhan tidak pernah memberi ujian yang melebihi batas kemampuan manusia,itulah sebabnya pada umumnya sebelum memberikan penderitaan,Tuhan memberikan tanda atau wangsit untuk memperingati manusia. Hanya saja,mampukah manusia menagkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya?

2. siksaan
Siksaan dapat diartikan siksaan badan atau jasmani, dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialam seseorang timbullah penderitaan. Dalam ilmu budaya dasar masalah siksaan diuraikan yang sifatnya psikis saja.
Berikut akan diberikan uraian tantang siksaan dalam beberapa wujudnya seperti :
a.       Kebimbangan
Keadaan tersebut akan berpengaruh tidak baik bagi orang yang lemah berfikirnya karna masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang dirasakannya pun akan berkepanjangan. 
b.      Kesepian
Kesepian dialami  oleh seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya.
Seperti juga kebimbangan kesepian harus segera diatasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan penderitaan batin.
c.       Ketakutan
Apabila rasa takut itu  dibesar-besarkan ,padahal tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia. Ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walau lingkungannyaramai sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya  psikis. 

3. Kekalutan Mental  
Secara sederhana,kekalutan mental dapat dirumuskan  sebagai  ganguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga seseorang yang bersangkutan bertingkah  secara kurang wajar. 
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental : Kepribadian lemah,Terjadi konflik sosial budaya ,Cara pematangan batin.

4. Penderitaan dan perjuangan 
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin,bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Pembebasan dari penderitaan pada hakikatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan masyarakat sekitar,dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari malapetaka dan bahaya.

5. Penderitaan,media massa dan seniman 
Dalam dunia modern kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar.Ditandai dengan kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan masyarakatlainnya membuat manusia menderita. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.   

6.  Penderitaan dan sebab-sebabnya. 
 Sebab-sebab timbulnya penderitaan dapat kita kelompokkan sebagai berikut : 
a)  Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia 
Hal ini terjadi bagai mana manusia itu berhubungan dengan sesama manusia dan dengan alam sekitar.
b) Penderitaanyang timbul karena penyakit,siksaan/azab Tuhan 
Kesabaran,tawakal,dan optimisme adalah kunci menghadapinya.

7. Pengaruh Penderitaan 
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif yaitu optimisme mengatasi penderitaan hidup dan negatif. Negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia. Apabila sikap ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,penonton,maka para pembaca akan memberikan penilaiannya. Penilaiannya dapat berupa kemauan untuk merubah nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan.

0 komentar:

Posting Komentar

"KETIKA MARAH,HITUNG SAMPAI SEPULUH SEBELUM KITA BERBICARA;JIKA SANGAT MARAH,SERATUS" "SETIAP YANG DIMULAI DENGAN RASA MARAH BERAKHIR DENGAN RASA MALU"